Menyikapi Penolakan Yang Menyakitkan

Menyikapi Penolakan Yang Menyakitkan
Jual Tas Bayi HDY Baby Diaper Bag @ http://TasBayi.JawaraShop.com
Beri tahu saya jika didunia ini ada orang yang tidak pernah mendapatkan penolakan. Soalnya saya meyakini jika setiap orang pernah ditolak. Ketika menyatakan cinta. Saat melamar pekerjaan. Atau mungkin sewaktu mengajukan proposal penjualan. Dalam menyampaikan penolakan, perilaku orang juga bermacam-macam. Ada yang menolak dengan lembut, ada juga yang melakukannya secara kasar.

Ada yang berbicara sopan, ada pula yang menghardik bahkan mengumpat-umpat. Ada yang sambil tetap menjaga perasaan, dan tentunya ada juga yang sekalian menyakiti hati. Kita tidak bisa menuntut orang lain untuk menolak dengan cara yang kita sukai. Tetapi kita bisa melatih diri untuk menyikapi penolakan yang kita alami secara positif.

Seseorang yang menyikapi penolakan secara negatif pasti hatinya terasa sakit. Dia bisa tenggelam dalam kekecewaan berkepanjangan sehingga seluruh sisa hidupnya ikut terpengaruh. Sedangkan orang yang mampu menyikapi penolakan secara positif akan bisa mendamaikan suasana hatinya, menentramkan perasaannya, terus tersenyum.

Dan yang terlebih penting lagi; sanggup menjalani sisa hidupnya dengan tidak kurang indahnya. Bagi Anda yang tertarik untuk belajar menyikapi penolakan secara positif, saya ajak untuk memulainya dengan menerapkan 5 kemampuan Natural Intelligence berikut ini:

Jual Tas Bayi HDY Baby Diaper Bag @ http://TasBayi.JawaraShop.com

1. Fahamilah bahwa penolakan tidak berarti Anda buruk.

Setiap penolakan selalu menghasilkan ganjalan didalam hati. Tetapi jika orang lain menolak Anda, boleh jadi hal itu karena mereka mengira Anda terlalu baik untuk diterima. Jika kualifikasi Anda terlalu tinggi untuk suatu posisi yang ditawarkan misalnya, Anda pun tidak akan mendapatkan jabatan itu.

Seseorang juga bisa menolak cinta Anda hanya karena dia menilai Anda terlalu baik bagi dirinya. Dia menginginkan Anda mendapatkan pasangan hidup yang lebih baik. Penolakan juga bisa terjadi karena orang lain menilai Anda ‘belum’ saatnya diterima. Akan ada ‘saat yang tepat’ baginya untuk menerima kehadiran Anda. Jika Anda ditolak, janganlah terlalu bersedih hati, karena penolakan tidak selalu berarti Anda buruk.

Jasa Website Instant Murah @ http://JawaraShop.com

2. Ingatlah selalu bahwa bumi ini sangatlah luas.

Kita sering terlalu lama membenamkan diri dalam rasa kecewa terhadap penolakan yang baru saja dialami. Harapan seolah sirna begitu saja karena penolakan itu. Padahal, di luar sana ada begitu banyak kesempatan. Jika ditolak saat melamar pekerjaan, bukankah didunia ini begitu banyak perusahaan hebat yang memberikan peluang karir yang juga tidak kalah menggiurkannya?

Jika yang menolak itu pujaan hati Anda; kenyataannya banyak sekali wanita yang lebih cantik dan lebih memahami Anda. Atau lelaki yang lebih sabar dan lebih pengertian dari orang yang menolak Anda. Sungguh, dunia ini sangatlah luas. Mengingat betapa banyaknya kesempatan yang ditawarkan oleh dunia, membuat hati kita yakin bahwa selalu ada harapan untuk mendapatkan yang lebih baik dari orang-orang yang telah menolak kita.

Jual Sandal Nama Unik dan Lucu @ http://JawaraShop.com

3. Introspeksilah terhadap kemungkinan perlunya memperbaiki diri.

Tetap berbesar hati memang sangat penting. Namun, mawas diri juga tidak kalah pentingnya. Penolakan yang Anda terima bisa jadi merupakan isyarat agar Anda melakukan introspeksi diri. Jujur kepada diri sendiri, sangat menentukan keberhasilan proses perenungan Anda.

Lanjutkan membaca “Menyikapi Penolakan Yang Menyakitkan”

Mengenali Pelanggan Anda

https://supermilan.wordpress.com
Ketika saya melakukan perjalanan ke Semarang dengan pesawat Garuda Indonesia, ada hal yang menarik perhatian saya. Pada saat memasuki pintu pesawat, saya melihat seorang pramugari yang berdiri di dekat pintu sambil terus mengucapkan salam “Selamat pagi…” kepada setiap penumpang yang masuk.

Nah, saat giliran saya, bunyi salam yang dia ucapkan berbeda, “Assalamu’alaikum…”

Tentu saja saya merasa senang karena sadar atau tidak sadar saya merasa spesial dan dihargai olehnya, walaupun saya sendiri tidak tahu kenapa dia begitu yakin kalau saya seorang Muslim –Alhamdulillah. Padahal, pakaian saya sama seperti orang-orang di depan saya.

Pelanggan adalah Raja

Istilah tersebut memang benar, sang Raja sangat senang apabila dilayani dengan baik. Dia bahagia jika para pelayannya tahu apa yang dia inginkan. Terlebih lagi, jika sang Raja belum mengutarakan keinginannya, para pelayan sudah menyediakannya. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa memberikan pelayanan baik?

Kenalilah Pelanggan Anda

Lihatlah para pelayan Raja yang sangat cermat dalam memperhatikan tingkah laku sang Raja. Mereka tahu ciri-ciri Raja jika mengantuk, gelagat Raja jika dia lapar, dan sebagainya. Atau kasus pramugara di atas, dia sangat cermat dan cepat dalam menangkap ciri-ciri penumpang pesawat, sehingga dia bisa melayani berdasarkan data hasil pengamatannya dan menghasilkan pelayanan yang lebih akrab.

Begitulah seharusnya seorang pengusaha, mereka harus mampu membaca profil para pelanggan mereka. Kemudian memberikan pelayanan yang sesuai dengan profil mereka masing-masing. Percayalah, pelanggan Anda akan jauh lebih loyal pada Anda!

Bagaimana cara berkenalan dengan pelanggan? Secara umum, ada tiga cara untuk mengenali pelanggan.

1. Penampilan.

Banyak informasi yang dapat kita tangkap dari penampilan seseorang, seperti jenis kelamin, umur, agama, warna favorit, suku bangsa dan lain-lain. Walaupun memang sifatnya tidak mutlak. Gaya bicara juga bisa menjadi salah satu sumber informasi. Kita bisa mengetahui suku bangsa lebih pasti lagi, bahkan bagi Anda yang lebih cermat dapat mengetahui latar belakang pendidikan seseorang dari gaya bicaranya.

Contoh: Ada seorang pria memakai kaos, celana 3/4, topi, dan menggendong tas gemblok. Umumnya penampilan seperti itu disukai oleh pemuda atau ABG. Kemudian ada seorang sales yang mau
menawarkan produknya, “Pagi Tuan.. Cobain deh! Gratis kok! Enak lho..” Boro-boro mau mencicipi, melirik saja males! “Masa gue dipanggil Tuan!” Harusnya sales tersebut menggunakan kata “Mas”.

Lanjutkan membaca “Mengenali Pelanggan Anda”