Lalu Lintas Jakarta akan mati tahun 2014

Sumber

Sementara itu jarak 14,6 km antara Kalideres dan kawasan Jalan Gajah
Mada yang dulu dapat ditempuh dalam 29,5 menit, tahun 2000 harus
ditempuh selama 51,7 menit atau meningkat 75%. Semakin lama waktu
tempuh antara beberapa kawasan di Jakarta semakin meningkat terus
menerus seiring dengan peningkatan volume kendaraan baru di jalanan
(contohnya tahun 2005 pertumbuhan mobil baru mencapai sekitar
530.000 unit secara nasional).

Jumlah kendaraan di Jakarta sampai tahun 2003 mencapai 6.506.244
unit. Dari jumlah itu 1.464.626 di antaranya merupakan jenis mobil
berpenumpang, 449.169 mobil beban (truk), 315.559 bus, dan 3.276.890
sepeda motor. Pertambahan paling fantastis terjadi pada jenis
kendaraan sepeda motor yang pertumbuhannya mencapai ratusan ribu
kendaraan pada tahun-tahun terakhir ini (tahun 2001 sepeda motor
bertambah 333.510 unit, tahun 2002 bertambah 223.896 unit, tahun
2003 bertambah 365.811 unit)

Jumlah kendaraan pribadi yang lebih banyak dibanding kendaraan umum
memperparah keruwetan transportasi di Jakarta. Perbandingan jumlah
kendaraan pribadi dan kendaraan umum adalah 98% kendaraan pribadi
dan 2% kendaraan umum. Padahal jumlah orang yang diangkut 2%
kendaraan umum lebih banyak dari pada jumlah orang yang diangkut
oleh 98% kendaraan pribadi. Dari total 17 juta orang yang melakukan
perjalanan setiap hari, kendaraan pribadi hanya mengangkut sekitar
49,7% penumpang. Sedangkan 2% kendaraan umum harus mengangkut
sekitar 50,3% penumpang.

Tingginya angka perjalanan di Jakarta membuat ruas-ruas jalan
tertentu mendapat beban yang terlampau berat, bahkan di atas normal.
Penelitian di 34 titik jalan arteri di Jakarta yang dilakukan
Departemen Perhubungan RI pada tahun 2000 menunjukkan ada 32 titik
(94%) ruas jalan arteri di Jakarta yang melebihi kapasitas. Artinya,
tak ada jalan arteri di Jakarta yang bebas dari macet.

Pada jam sibuk pagi dan sore, lalu lintas di jalan-jalan utama Kota
Jakarta hanya bergerak 12 km/jam. Hujan deras akan langsung
melumpuhkan urat nadi lalu lintas kota. Dampaknya fantastis:
kerugian sosial yang diderita masyarakat lebih dari 17,2 triliun
rupiah per tahun akibat pemborosan nilai waktu dan biaya operasi
kendaraan (terutama bahan bakar). Belum lagi emisi gas buang
diperkirakan sekitar 25.000 ton per tahun. Dampak pada tahap
selanjutnya adalah menurunnya produktivitas ekonomi kota (bahkan
negara) dan merosotnya kualitas hidup warga kota.

Penelitian yang pernah dilakukan Japan International Corporation
Agency (JICA) dan The Institute for Transportaion and Development
Policy (ITDP) menunjukkan bahwa jika tidak ada pembenahan sistem
transportasi umum, maka lalu lintas Jakarta akan mati pada tahun
2014. Perkiraan kematian lalu lintas Jakarta pada tahun 2014 itu
didasarkan pada pertumbuhan kendaraan di Jakarta yang rata-rata per
tahun mencapai 11% sedangkan pertumbuhan panjang jalan tak mencapai
1%. Tercatat, setiap hari ada 138 pengajuan STNK baru yang berarti
di setiap harinya Jakarta membutuhkan penambahan jalan sepanjang 800
meter.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah merancang pola transportasi
makro (PTM) untuk menghindari kematian lalu lintas Jakarta pada
tahun 2014. Pola itu bakal memadukan empat sistem transportasi umum
yang banyak dipakai di kota metropolitan dunia: bus cepat di jalur
khusus (busway), kereta ringan dengan rel tunggal (monorel),
jaringan mass rapid transit (MRT), dan jaringan angkutan air. Sistem
terpadu ditargetkan selesai 2010 di mana diharapkan akan tercipta
lalu lintas tertib terkendali, polusi udara berkurang, tingkat
kecelakaan menurun, perubahan budaya menuju masyarakat disiplin dan
kegiatan tepat waktu.

Sayangnya visi strategis itu terkadang masih berbenturan dengan
kebijakan taktis yang kontradiktif hingga menyebabkan kebijakan
transportasi kota cenderung tidak konsisten. Contohnya adalah
rencana penambahan ruas tol dalam kota. Kebijakan seperti itu
sebenarnya bertabrakan dengan visi pembangunan jalur busway yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah pemakai kendaraan pribadi.***

pdat/dari berbagai sumber

5 tanggapan untuk “Lalu Lintas Jakarta akan mati tahun 2014

  1. Salam dan mohon izinnya dikutip tampilkan, di tempat saya. Jika dizinkan tetap saya lekatkan dan tidak dihapus. Terimakasih
    Kalau tidak, …. ya saya hapus. Terimakasih infonya bermanfaat buat saya dan teman saya.

    AGsk

  2. hi .. salam kenal.. saya sudah membaca artikel anda…
    saya mau bertanya .. apakah anda memiliki data jumlah kepemilikan sepeda motor di kota Depok tahun 2007??… terimakasih banyak … saya sedang mencoba menyusun skripsi di ITS.. terimakasih atas bantuan nya…

Tinggalkan komentar